MODUL
MANAJEMEN AGRIBISNIS

Penyusun:
Annisa
Putri Pradita
Fitriana
Ayu Puspitasari
Ihsaniyah
Latifatul
Asmal
Okta
Tri Putri
Siti
Munawaroh
Tia
Mulyani
JURUSAN
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNTIRTA

DAFTAR
ISI
A.
PENDAHULUAN …………………………………………… 3
B.
TUJUAN
………………………………………………………..
4
MODUL 1
……………………………………………………… 5
MODUL 2
……………………………………………………… 6
MODUL 3
……………………………………………………… 8
MODUL 4
……………………………………………………... 12
MODUL 5
…………………………………………………….. 14
MODUL 6
………………………………………………………20
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………….. 33
A.
PENDAHULUAN
Menurut Downey & Erickson
(1987) adalah semua kegiatan bisnis yang terlibat pada aliran sistem komoditi
dari masukan usaha tani, usaha tani, pemrosesan, penyebaran, penyimpanan,
pemasaran komoditi tersebut sampai pada konsumen akhir. Agribisnis merupakan
suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem/sektor pengadaan dan
penyaluran sarana produksi (input), proses produksi (kegiatan pengolahan
komoditas primer menjadi produk olahan) dan proses
output. Subsistem pengolahan/produksi disebut juga agroindustri yang terdiri
dari agroindustry hulu yaitu penghasil input pertanian dan agroindustri hilir
yaitu industri pengolahan hasil pertanian primer dan bahkan lebih luas lagi
mencakup industri sekunder dan tersier yaitu mengolah lebih lanjut dari produk
olahan hasil pertanian primer. Salah satu contoh perusahan dalam sector
produksi yaitu PT SINAR SOSRO.
PT Sinar Sosro sebagai salah satu
perusahaan nasional yang berfokus pada produksi minuman teh telah bertahan
sekian lama dan tetap menjadi market leader untuk produk minuman teh. Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam
kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga
pendirinya yakni Sosrodjojo. PT. Sinar
Sosro merupakan perusahaan pertama di Indonesia dan Di dunia yang berani
mengolah dan menjual teh dalam kemasan untuk dijual kepada masyarakat.
Perusahaan ini semakin berkembang walaupun telah bermunculan perusahaan –
perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama. Dalam perusahaan besar
biasanya memiliki beberapa manajemen, diantaranya strategi dan pemasaran.
Tujannya membuat perusahaan PT. Sosro untuk tetap berkembang meskipun mendapatkan saingan.
Pada masa sekarang ini, seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dan perkembangan
perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi
dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang merupakan orientasi
dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan ini. Apalagi
konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak
dibeli.
Produk-produk baru tersebut
mendorong timbulnya usaha baru diberbagai bidang untuk memasarkan produk yang
tepat. Tetapi dalam kenyataannya tidaklah mudah untuk memasarkan suatu produk,
selain faktor persaingan yang semakin meningkat, perkembangan yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat dewasa ini cenderung membawa perilaku konsumen.
Seperti yang diketahui, bahwa dalam suatu sistem perekonomian terdapat banyak
suatu industri. Dengan semakin banyaknya perusahaan atau produsen yang ikut
berperan dalam siklus bisnis ini, tentu akan memancing tingkat persaingan
kearah yang lebih tinggi dan ketat untuk memenangkan konsumen dan memuaskan
selera mereka.
Untuk mengimbangi perekonomian
global yang cepat berubah ini setiap pelaku bisnis dituntut untuk dapat
meningkatkan daya saing dengan para pesaing-pesaingnya, baik itu pelaku bisnis
yang menawarkan produk, jasa atau campuran antara produk dan jasa. Dewasa ini
salah satu jenis industri yang mengalami perkembangan industri yaitu yang menawarkan produk makanan dan minuman. Hal ini dapat
dilihat dari semakin beragamnya jenis minuman ringan, seperti jenis minuman
dengan rasa teh, buah-buahan, dan jenis minuman bersoda, juga banyak
merek-merek minuman ringan yang dijual dipasaran seperti Fresh Tea,
Lipton Ice Tea, Tekita, Teh Tjong Dji, Green Tea, Teh Kotak, Sprite, Fanta, dan
Coca cola. Demi memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Salah satu produk
minuman dengan rasa teh yang telah lama
dikenal di Indonesia adalah Teh Botol Sosro, yang di produksi oleh PT. Sinar
Sosro.
Perusahaan ini memiliki jaringan
distribusi yang cukup baik dan terorganisir, dengan membangun pabrik dan gudang
distribusi yang tersebar di berbagai daerah. Tujuannya adalah untuk lebih
mendekatkan diri dengan pelanggan serta mempermudah dalam penyaluran produk,
sehingga dapat memenuhi permintaan dan pencapaian kepuasan konsumen.
B. TUJUAN
Dari uraian di atas terdapat
beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini diantaranya:
1)
Untuk memahami
konsep sistem agribisnis dan mengetahui nama serta bentuk sektor agribisnis
2)
Untuk memahami
fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh perusahaan sektor agribisnis
3)
Untuk memahami
konsep manajemen produksi agribisnis dan memahami ruang lingkup manajemen
produksi usaha produksi pertanian
4)
Untuk memahami
konsep manajemen keuangan agribisnis dan memahami ruang lingkup manajemen
produksi usaha produksi pertanian
5)
Untuk memahami
konsep manajemen sumberdaya manusia agribisnis dan memahami ruang lingkup
pengelolaan sumberdaya manusia usaha produksi pertanian
6)
Untuk memahami
konsep manajemen pemasaran dan
distribusi produk agribisnis dan memahami ruang lingkup manajemen pemasaran
produk agribisnis.
MODUL
1
NAMA
DAN BENTUK PERUSAHAAN
1.1. Sektor Input
Sektor
Input yakni seluruh kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi bagi
pertanian primer ( Usaha Tani ). Termasuk kedalam ini adalah Industri
agro-kimia ( Pupuk, Pestisida,Obat-obatan, Vaksin Hewan, dan Lain-lain).
Industri agro-automotive ( Mesin, Peralatan Pertanian serta Pengolahan Hasil
Pertanian), Industri Pembibitan Tanaman/Hewan.
Salah
satu contoh perusahaan agribisnis di sektor input adalah PT. Petrokimia Gresik
yang merupakan produsen pupuk yang memproduksi berbagai macam pupuk seperti
urea, ZA, SP-36, ZK, NPK Phonska, Phonska, NPK Kebo mas, dan pupuk organik
petroganik. PT. Petrokimia Gresik juga memproduksi produk non pupuk antara lain
asam sulfat, asam fosfat, amoniak, dll. Bentuk PT. Petrokimia Gresik merupakan
BUMN karena keberadaannya berfungsi untuk mendukung program pemerintah dalam
rangka meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan nasional.
1.2. Sektor Produksi
Sektor
produksi adalah kegiatan ekonomi yang mengolah komoditas primer menjadi produk
olahan, baik bentuk Produk antara maupun menjadi bentuk produk akhir, kedalam
sub ini termasuk seluruh industri makanan, Industri pengolahan minuman,
industri pengolahan serat ( Kayu, Karet, Kulit Dll), Industri Jasa Boga,
Industri Farmasi, serta Industri Kecantikan, beserta Perdagangan Produknya.
Salah
satu nama perusahaan agribisnis di sector produksi adalah PT. Sinar Sosro yang
memproduksi teh botol. Bentuk perusahaan tersebut adalah swasta besar. PT.
Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro
industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun
teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah
Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di
Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
1.3. Sektor Output
Sektor
Output adalah seluruh kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas pertanian
baik segar maupun olahan untuk nasional dan ekspor ke luar negeri.
Salah
satu contoh perusahaan agribisnis di sector output adalah PT Sasana Caraka
Mekarjaya yang bergerak sebagai distributor/penyalur produk-produk sosro
sehingga mendukung kelancaran distribusi produk PT Sinar Sosro. Bentuk
perusahaan tersebut adalah swasta besar.
MODUL
2
FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN AGRIBISNIS
2.1. Perencanaan Produksi
Perencanaan berfungsi
untuk menyusun program kerja selama periode tertentu pada masa yang akan datang
berdasarkan visi, misi, tujuan serta sasaran organisasi dan juga membantu mengurangi ketidakpastian di waktu
yang akan datang. Perencanaan ini kegiatan yang pertama seorang manager dalam
rangka melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur
dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk
langkah-langkah selanjutnya.
Unsur-unsur perencanaan meliputi:
a) Tujuan
: menerangkantujuan yang hendak dicapai dari kegiatan yang dilakukan oleh PT.
SINAR SOSRO. Tujuan ini besifat non material maupun no moral.
b) Politik
: merupakan peraturan-peraturan yang digariskan bagi tindakan-tindakan
oragnisasi yang dihubungkan dengan tujuan yang dicapai.
c) Prosedur
: urutan-urutan pelaksanaan yang dilalui dan diikuti oleh karyawan atau orang
yang mengikuti kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.
d) Budget
: ikhtisar dari masukan yang diharapkan akan diperoleh dikaitkan dengan output
yang dikeluarkan dalam bentuk angka.
e) Program
: serangkaian tindakan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang, terdiri
dari penggabungan politik, prosedur dan budget.
2.2. Organisasi
Pengorganisasian
berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi
sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh
hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut. Sedang pengorganisasian
sendiri memliki arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatka
tugas, fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu
tujuan.
Adapun fungsi organisasi:
a) Adanya
pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan PT. SINAR SOSRO
b) Pembagian
tugas kegiatan perusahaan PT.SINAR SOSRO kepada kelompok yang telah ditetapkan.
c) Menentukan
kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan PT.SINAR SOSRO
2.3. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan
merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan
diorganisasikan. Pelaksanaan merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana
didalam kondisi nyata ynag melibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan adalah menggerakkan orang-orang agar
mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan
kepemimpinan.
2.4. Pengawasan
Pengawasan adalah
fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karena didalam pengawasan dilakukan
koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanaka sesuai
dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki
kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
tidak sesuai dengan rencana.
Dalam pengawasan ada 3 proses yang
dilakukan:
a) Melakukan
pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
b) Melakukan
perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
c) Melakukan
koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.
2.5. Evaluasi
Fungsi evaluasi
merupakan hal yang akan menekankan pada upaya untuk menilai proses pelaksanaan
rencana, mengenai ada tidaknya penyimpangan, dan tercapai tidaknya sasarn yang
telah ditetapkan berdasarkan rencana yang telah dibuat. Fungsi evaluasi
ditujukan pada suatu obyek tertentu dan dalam periode tertentu. Misalnya,
mengevaluasi pelaksanaan proyek agribisnis yang dilaksanakan selama dua tahun.
Pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam fungsi evaluasi antara lain
adalah apa hambatan- hambatan dalam pelaksanaannya dan bagaimana hasilnya.
2.6. Pengendalian
Setelah suatu rencana
dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, manajer serta pekerja harus
memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana
mestinya itulah fungsi dari pengendalian. Aktivitas manajerial untuk memonitor
pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan.
MODUL
3
MANAJEMEN
PRODUKSI PT. SINAR SOSRO
3.1. Perencanaan Produksi
PT. Sinar Sosro mempunyai
perkebunan teh afiliasi yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Barat dengan
total luas lahan mencapai 1.587 hektare. Rinciannya; (1) Garut dengan luas 455
ha dengan ketinggian 1.000-1.250 meter di atas permukaan laut; (2) Cianjur
dengan luas 400 ha dengan ketinggian 1.000-1.250 meter di atas permukaan laut;
(3) dan Tasikmalaya dengan luas 732 ha dengan ketinggian 800-950 meter di atas
permukaan laut. Di Garut dan Cianjur, perkebunan ini dikelola lewat bendera PT
Agropangan Putra Mandiri. Sementara di Tasikmalaya, lewat bendera PT Sinar
Inesco. Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar, yaitu :
·
Pabrik Produk Teh Botol Sosro, berada di
Jakarta ( Cakung ), Pandeglang– Jawa Barat, Ungaran – Jawa Tengah, Surabaya –
Jawa Timur, Medan – Sumatera Utara, Gianyar – Bali, dan Cibitung – Jawa Barat.
·
Pabrik Peracikan Teh Wangi Melati,
berada di Slawi – Jawa Tengah.
·
Pabrik Kemasan Tetra, Kaleng dan Air
Mineral berada di Tambun – Bekasi.
Susunan
dan tata letak pabrik didesain secara khusus untuk mempermudah alur proses
produksi keseharian. Lokasi tiap-tiap bagian mulai dari gudang bahan baku
hingga proses pengemasan dan masuk gudang penyimpanan dibuat sesuai dengan alur
materi dan alur proses sehingga kegiatan proses berjalan secara efektif dan
efisien.
Produksi teh botol di
PT. Sinar Sosro mempunyai kapasitas sekitar + 6 batch per shift dengan
rata-rata produk yang dihasilkan sebesar + 28 pallet tiap batchnya.
Dengan demikian dalam satu hari dapat diproduksi sebanyak 504 pallet dan setiap
pallet menampung 60 krat yang mana masing-masing krat berisi 24 botol. Dengan
kata lain, produksi teh botol mencapai 725.760 tiap harinya dengan asumsi bahwa
produksi berjalan lancar.
Jadwal kerja para
karyawan PT. Sinar Sosro untuk memproduksi yaitu pada hari Senin –Jumat dimulai
pukul 08.00-16.00 WIB sedangkan untuk hari Sabtu pukul 08.00-13.00 WIB.
PT. Sinar Sosro
memproduksi beberapa produk diantaranya yaitu: Produk PT. Sinar Sosro :
·
Teh botol Sosro menggunakan bahan baku :
air, gula industri dan teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga
gambir (dikenal dengan teh wangi).
·
Fruit Tea menggunakan bahan baku yakni :
air, gula industri, teh hitam dan konsentrat sari buah asli.
·
Joy Tea Green menggunakan bahan baku :
air, gula industri dan teh hijau.
3.2. Organisasi (Input-input dan Sarana
Produksi)
Input-input dan sarana produksi PT.Sinar
Sosro meliputi penerimaan bahan baku, baham pengemas dan bahan pembantu (Incoming
Material).
a. Bahan
baku
·
Teh kering: Teh kering yang digunakan
untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih dikenal dengan jasmine tea. Teh
SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro berasal dari PT. Gunung Slamet Slawi,
yang merupakan bagian grup Sosro.
·
Gula: berfungsi untuk memberikan rasa
manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula pasir yang digunakan sebagai
bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula pasir terbaik yang diimpor
dari Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan gula
lokal terutama dalam hal warna dan kesadahannya.
·
Air: Air yang digunakan oleh PT. Sinar
Sosro berasal dari air bawah tanah. Kebutuhan akan air di sekitar lingkup
perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan dalam unit pengolahan air (WT)
agar diperoleh air yang standar.
b. Bahan
Pengemas
·
Crown cork: Crown cork terbuat dari
logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown cork berfungsi sebagai penutup
botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan dapat juga digunakan
sebagai identitas suatu produk. Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah
10000 tiap kardus. Setiap pallet terdapat 45 kardus crown cork, dengan 5
tumpukan untuk setiap palletnya. Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun
berdasarkan sistem FIFO. Masuk dan keluarnya crown cork dari gudang dilakukan
menggunakan forklift. Crown cork ini disuplai dari PT. Indonesia Multi Colour Printing
(IMCP) dan PT. ATP.
·
Botol: Botol merupakan bahan pengemas
yang langsung kontak dengan produk. Botol yang digunakan terbuat dari bahan
kaca yang tahan panas. Volume kemasan dalam botol untuk masing-masing produk
berbeda. Volume untuk produk TBS adalah sebesar 220 ml. Sebelum botol digunakan
untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol (PB). Supplier
untuk botol TBS yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.
·
Krat: krat terbuat dari plastik berwarna
merah. Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung kontak dengan produk,
melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak pecah ketika
pengangkutan. Krat digunakan untuk memuat botol-botol baik botol kosong maupun
botol isi. Satu krat memuat 24 botol. Selama krat masih dalam keadaan baik,
krat tersebut masih terus dipakai.
3.3. Pelaksanaan (Proses Produksi)
Proses pembuatan proses teh botol Sosro, terdiri dari 5 tahapan,
yaitu:
1. Memilih
bahan
Bahan terdiri dari teh hijau, gula
pasir, dan air. Air yang didapat dari kedalaman 150 meter dan diproses menjadi
air yang berkualtas.
2. Membuat
teh cair pahit
Teh hijau dicampur dengan bunga melati.
Air disaring dan dipanaskan hingga mendidih. Lalu teh diseduh dengan air.
3. Membuat
teh cair manis
Setelah itu, gula dilarutkan sehingga
membentuk sirup gula dan dicampur ke tangka pencampuran bersama teh cair pahit
sehingga membentuk teh cair manis. Setelah itu the cair manis disterilkan dan
dipanaskan hingga suhu 900C.
4. Pemisahan
botol dan kotak kosong
Botol dipisahkan dari koyak kosong
dengan palletizer. Setelah itu botol dimasukan ke mesin pencucian botol dan
kotak kosong dimasukan ke dalam mesin pencuci kotak kosong. Di dalam mesin itu,
botol direndam dengan suhu 80-900C,
lalu 95-1000C dan akhirnya dimasukan ke dalam mesin botol inspectin.
Setelah itu botol dibilas hingga bersih.
5. Mengisi
botol dan penyegelan
Setelah itu the dimasukkan ke dalam
mesin filter and crowner untuk siap dimasukan ke dalam botol secara langsung
dan ditutup sehingga udara luar tidak masuk.
6. Pergi
melalui jet printer video (tanggal kedaluarsa)
Di mesin printer video jet, botol
tersebut dicetak dengan kode produksi dan juga tanggal kadaluarsa.
7. Menempatkan
dalam kotak
Botol tersebut dimasukan ke dalam kotak
kosong dengan mesin palletizer dan dibiarkan selama 3 hari sebelum dijual.
8. Uji
control
Sebelum dijual, produk tersebut harus
diuji secara fisik, kimia, mikrobiologi, organoleptic. Secara fisik dilihat
dari kemasan. Secara kimia dilihat dari kadar gula dan Ph. Secara mikrobiologi
meneliti tentang perkembangan mikroorganisme. Dan organoleptic mengecek waktu
dan kejernihan produk. Jika produk tidak memenuhi syarat-syarat tertentu maka
produk tersebut akan dibuang dan diolah kembali.
9. Penjualan
Setelah lulus uji control produk dijual
dan didistribusikan ke toko-toko.
3.4. Pengawasan
Pengawasan pada saat
produksi PT. Sinar Sosro dilakukan oleh Departemen Quality Control yang
melakukan pengawasan secara langsung terhadap analisa kimia, analisa
mikrobiologi, incoming material, proses produksi dan pengolahan limbah yang
bertujuan untuk memastikan sistem mutu dan pelaksanaan operasional unit
produksi telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.
Pengawasan mutu melalui
pemeriksaan di unit produksi terhadap 3 unit, yaitu:
· Unit
Water Treatment
Pada unit water treatment yang dianalisa
setiap awal shift, dilakukan pengujian terhadap standar mutu air meliputi kadar
chlorine, kesadahan dan tingkat kekeruhan.
· Unit
Boiler
Pemeriksaan pada unit Boiler meliputi
pH, kadar gula, sulfit, silica, conductivity dan kadar besi.
· Unit
Kitchen
Pada unit kitchen, dilakukan pemeriksaan
mutu meliputi kesadahan sirup gula dan Teh Cair manis (TCM), kadar tanin Teh
Cair Pahit (TCP) dan Teh Cair Manis (TCM), serta pH Teh Cair Manis (TCM)
3.5. Evaluasi
Evaluasi pada saat
produksi PT. Sinar Sosro dilakukan oleh Departemen Produksi dan PEM (Production
Engineering Maintenance) yang membawahi karyawan produksi, sparepart, dan
bengkel. Departemen ini bertugas untuk memastikan pelaksanaan operasional
produksi secara efisien dan memenuhi target produksi yang ditetapkan.
3.6. Pengendalian
Pengendalian produksi
PT. Sinar Sosro sama dengan pengawasan yaitu dilakukan oleh Departemen Quality
Control yang melakukan pengawasan secara langsung terhadap analisa kimia,
analisa mikrobiologi, incoming material, proses produksi dan pengolahan limbah.
Pengendalian produksi
disini dimulai dari pemilihan bahan baku dari input-input PT. Sinar Sosro yang
telah disebutkan di atas dan dilakukan oleh Departemen Quality Control,
selanjutkan dilakukan proses produksi hingga proses pengemasan yang telah
dianalisis secara uji lab hingga terjamin untuk dijual dan distribusikan
MODUL
4
MANAJEMEN
KEUANGAN PT. SINAR SOSRO
4.1. Sumber Pendanaan / Pemerolehan
(acquitition)
Sumber pendanaan awal PT Sinar Sosro di
dapat dari investasi awal oleh Bpk. Sosrodjoyo sekaligus sebagai pendiri PT
Sinar Sosro. Untuk pendanaan selanjutnya PT Sinar Sosro berasal dari penerbitan
saham dan pinjaman dari pihak eksternal perusahaan. Hal ini didasarkan pada
laporan posisi keuangan PT Sinar Sosro pada tahun 2014 (lampiran 1). Laporan posisi keuangan
menunjukkan modal PT Sinar Sosro sebesar Rp 2.991.729.101.712. Sedangkan jumlah
kewajiban adalah sebesar 5.234.655.914.665 yang terbagi atas kewajiban lancar
sebesar Rp. 1.924.434.119.144 dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp.
3.310.221.795.521.
Berdasarkan rincian komposisi sumber
pendanaan PT Sinar Sosro lebih banyak dari pihak eksternal daripada berasal
dari saham yang dikeluarkan oleh perusahaan, dikarenakan perusahaan
mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas kredit daripada menerbitkan saham,
sehingga perusahaan tidak harus membayar dividen pada investor melainkan hanya
membayar bunga saja.
Pada perusahaan PT SINAR SOSRO tidak
terjadi sistem sentaralisasi pada devisi keuangan. Hal ini terjadi karena,
diinginkannya pantauan penuh dari devisi tersebut. Selain itu, tidak memiliki
perusahaan cabang, sehingga dengan sistem ini tidak banyak memakan biaya.
4.2. Analisa Manjemen Keuangan
Dalam penganalisisan manajemen keuangan
PT Sinar Sosro digunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang berusaha
mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan
menganalisisnya sehingga dapat memberikan penjelasan yang cukup jelas tentang
keadaan keuangan PT Sinar Sosro tersebut. Analisis manajemen keuangan
menggunakan analisi rasio finansial, adapun analisis yang digunakan yaitu rasio
likuiditas dan rasio solvabilitas. Adapun analisisnya seperti di bawah ini:
1. Rasio
Likuiditas
-




2.
Rasio Solvabilitas
-






Jika dilihat dari perhitungan rasio likuiditas dalam analisi keuangan PT
Sinar Sosro yang di atas maka dapat dijelaskan bahwa, Current Ratio perusahaan sebesar 155 % , maka setiap utang lancarRp 1,00 dijamin oleh
aktiva sebesar Rp 1,55. Current Ratio menunjukkan
bahwa kemampuan PT Sinar Soso memiliki kinerja yang baik karena perusahaan
masih mampu untuk membayar kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar yang
dimilikinya. Kemudian perhitungan dalam
rasio solvabilitas dengan Total Debt to
Total Assets Ratio menunjukkan sebesar
174%. Total Debt to Total Assets
Ratio menunjukkan kinerja perusahaan yang baik karena perusahaan menanggung
resiko finansial yang tidak terlalu memberatkan sehingga Rp 1.74 menjadi
jaminan perusahaan dalam seluruh hutangnya baik itu hutang jangka panjang
maupun hutang lancar. Sedangkan
sebesar 110%, maka dapat dikatakan bahwa
perusahaan menjamin setiap rupiah hutang jangka panjangnya sebesar Rp 1.10
walaupun tidak memiliki jaminan yang begitu besar untuk hutang jangka
panjangnya tetapi PT Sinar Sosro terus berusa dalam memperbaiki kinerja
perusahaan untuk membayar hutang jangka panjang mereka.

4.3. Manejemen Risiko Keuangan
Dengan adanya manajeman resiko dalam
perusahaan, maka perusahaan mampu:
1. Mengindetifikasi
risiko dan potensi kerugian
Dengan adanya hal ini perusahaan dapat memperkirakan akan kecelakaan
walaupun hal ini tidak diinginkan. Sehingga perusahaan melakukan beberapa hal yang
dapat menghindarinya.
2. Mengatur
frekwensi dan parahnya kerugian serta dampaknya
Dengan ini perusahaan mampu memprediksikan apakah dengan jumlah
transportasi yang banyak bisa mengurangi penumpukan pengiriman barang, maka
harus dilakukan penambahan.
3.
Mengevaluasi alternatif dan memilih teknik yang
terbaik untuk menangani kerugian
Dengan adanya dua hal diatas maka, perusahaan dapat memutuskan sara
penanganan atas peristiwa yang diperidiksikan melalui ” penghindaran,
pengendalian, penahanan, pengalihan resiko.
4. Menerapkan
program manajemen risiko
5. Memantau
hasil
MODUL
5
MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA DAN INSANI PT. SINAR SOSRO
5.1.
Perencanaan SDM (kebutuhan tenaga kerja)
Perencanaan
sumberdaya manusia berarti mengistimasi secara sitematik permintaan (kebutuhan)
dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang. Ini memungkinkan
departemen personalia dapat menyediakan tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang dan dapat menyediakan tenaga
kerja secara lebih tetap sesuai dengan kebutuhan organisasi. Perencanaan PT.
Sinar Sosro ini dilakukan manager Personalia dan Umum.
Perencanaan dan pelaksanaan
training yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro berdasarkan aturan
yang telah ditetapkan oleh departemen HRD Nasional dengan proses pelaksanaannya
dilakukan secara bertahap. Salah satu tujuan dari pengembangan
karyawan yang di lakukan oleh PT. Sinar Sosro Cabang. Ungaran Semarang
adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi
para karyawannya sehingga akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan itu
sendiri.
Semua kegiatan penerimaan tenaga
kerja atau rekrutmen dilakukan sesuai kebutuhan perusahaan. Personal And
General Affair Manager atau Personal and General Affair Officer akan
menghubungi pimpinan departeman yang membutuhkan calon tenaga kerja untuk
konfirmasi kesempatan kerja yang ada. Konfirmasi ini akan dipakai untuk
perencanaan proses seleksi penerimaan tenaga kerja/karyawan.
5.2.
Organisasi (input-input sumber tenaga kerja)
1.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT.
Sinar Sosro berbentuk gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan
wewenang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan
perintah kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya.
2.
Uraian Tugas dan Tanggung
Jawab
Pembagian pekerjaan pada PT
sinar sosro dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil
diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kuafikasinya. Adapun
tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Sinar Sosro adalah sebagai
berikut:
a.
General Manager merupakan
pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung jawab kepada direktur operasi.
Tugasnya sebagai berikut:
a.) Menentukan garis kebijakan umum
dari program kerja perusahaan
b.) Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
c.) Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.
d.) Menerapkan, menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya.
e.) Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.
f.) Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi
pelaksanaannya
g.) Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada
manager dan menjalin hubungan kerja yang baik
h.) Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan
b.
Manager Produksi dan Maintenance (PM), bertanggung jawab kepada General manager. Tugas nya sebagai
berikut:
a.)
Merencanakan dan mengatur
jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan persediaan
b.)
Mengadakan pengendalian produksi
agar produk sesuai dengan spesifikasi dan stadar mutu yang ditentukan.
c.)
Membuat laporan produksi
secara periodik untuk mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
d.)
Mengawasi dan mengevaluasi
kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat
dilakukan perbaikan
e.)
Mengatur kegiatan perawatan
f.) Membuat rencana produksi sesuai dengan
permintaan pemasaran.
c.
Manager Personalia dan Umum
Bertanggung jawab kepada
General manager dan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang
bersifat umum baik yang berhubungan ke
luar maupun ke dalam perusahaan. Tugas nya sebagai berikut:
a.) Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi
b.) Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing
departemen
c.) Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
d.) Mengkoordinir dan mengawasi pelaksaan tugas dari kepala-kepala
bagian.
e.) Mengerjakan administrasi kepegawaian
d.
Kepala Bagian Pembelian,
bertanggung jawab kepada manager Produksi dan PM. Tugas nya sebagai berikut:
a.) Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan pembelian
b.) Mengawasi kegiatan administrasi pembelian
c.) Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.
e.
Manager Accounting and Finance
bertanggung jawab kepada General manager. Tugas nya sebagai berikut:
a.) Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang
penggunaan uang
b.) Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai
dengan hasil yang diharapkan
c.) Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya
administrasi.
f.
Kepala Divisi/ Supervisor
Untuk produk teh botol sosro
terdapat 3 orang supervisor yang bergantian menurut shift, bertanggung jawan
kepada manager produksi dan maintenance. Tugas nya sebagai berikut:
a.) Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi
b.) Menyiapkan laporan yang dibutuhkan manager produksi mengenai data
produksi, jumlah batch produksi pemakaian bahan dan lain-lain.
c.) Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari
atas produk yang dhasilkan
d.) Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang
dipimpinnya
g.
Kepala Gudang, bertanggung jawab
kepada Supervisor. Tugas nya sebagai berikut:
a.) Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku
b.) Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan.
c.) Mengontrol persedian bahan
d.) Memesan bila bahan abis
h.
Manager Quality control,
bertanggung jawab kepada General manager. Tugas nya sebagai berikut:
a.) Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk
b.) Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengena mutu
produk dan keadaan mesin/peralatan yang digunakaan dalam proses produksi.
i.
Keamanan, bertanggung jawab
kepada Supervisor personalia dan umum. Tugas nya sebagai berikut:
a.) Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan
produksi maupun tidak
b.) Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung ke perusahaan
j.
Kasir, bertanggung jawab kepada
supervisor Accounting dan Finance. Tugas nya sebagai berikut:
a.) Membayar gaji karyawan setiap hari, baik waktu berjalan produksi
maupun tidak
b.) Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan
yang berhubungan dengan keuangan
c.) Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya
k.
Analis, bertanggung jawab
kepada manager QC. Tugas nya sebagai
berikut:
a.) Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun
setelah di proses
b.) Memberkan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran
mutu.
5.3.
Pelaksanaan (Penempatan dan Pelatihan spesifikasi Perkerjaan)
Sistem perekrutan tenaga kerja
PT. Sinar Sosro Indonesia dilakukan secara internal recruitment (promosi)
maupun eksternal recruitment (pencarian tenaga kerja dari luar
organisasi). Untuk mengisi lowongan yang ada, kesempatan akan diberikan
terlebih dahulu kepada karyawan di dalam perusahaan yang sudah dianggap mampu
dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk meduduki jabatan lowongan itu.
Apabila dari dalam perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan karena
perkembangan perusahaan yang pesat, maka perusahaan akan melakukan penerimaan
dari luar.
Proses penerimaan ini dilakukan
untuk mengganti suatu posisi pegawai yang kosong atau pengembangan dari
perusahaan tersebut. Kekosongan posisi disebabkan oleh pemberhentian pegawai
atau telah tiba masa pensiun bagi pegawai tersebut, sedangkan pengembangan dari
perusahaan disebabkan oleh peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan
jumlah permintaan. Prosedur rekruitmen tenaga kerja ini dilakukan untuk
mengangkat karyawan sebagai karyawan tetap (permanen) dan karyawan tidak tetap
(kontrak).
Penyeleksian calon karyawan
dilakukan oleh Personal And General Affair Department dengan memeriksa
surat lamaran dan daftar riwayat hidup, wawancara, tes, dan bahkan pengecekan
referensi. Seleksi administrasi adalah tahap awal dari proses penyeleksian
untuk mengetahui kelengkapan syarat-syarat administrasi yang ditetapkan oleh
perusahaan untuk posisi tertentu (misalnya riwayat pendidikan, surat lamaran,
batasan umur, dan lain-lain). Selanjutnya dilakukan tes untuk para pelamar atau
yang disebut dengan seleksi kompetensi (misalnya tes psikologi dan tes
potensial akademik) untuk mengetehui kemampuan dan kompetensi dari pelamar.
Pelamar yang lolos pada tahap kedua
tersebut akan masuk pada seleksi tahap ketiga yaitu wawancara oleh Personal
And General Affair Department. Setelah lolos pada tahap ketiga,
pelamar tersebut akan melakukan wawancara dengan departemen yang membutuhkan.
Setelah pelamar melakukan wawancara
baik dengan Personal And General Affair Department maupun dengan
departemen yang bersangkutan, maka seleksi selanjutnya adalah tes kesehatan.
Pada tahap ini terdapat dua tes kesehatan yaitu tes klinik dan tes
laboratorium. Tes klinik dilakukan di klinik yang ada di dalam perusahaan itu
sendiri. Tes klinik terdiri dari tes THT (Telinga, hidung, dan tenggorokan),
jantung, buta warna, dan lain-lain. Sedangkan tes laboratorium dilakukan di
rumah sakit yang telah direkomendasikan perusahaan. Tes laboratorium terdiri
dari tes darah, penyakit dalam, penyakit keturunan, dan lain-lain.
Pelamar yang lolos pada tahap ini
akan masuk pada seleksi tahap akhir yaitu wawancara dengan Personal And
General Affair Department. Dalam hal ini, keputusan penerimaan calon
karyawan menjadi wewenang Personal And General Affair Department.
Setelah pelamar dinyatakan diterima oleh perusahaan, maka dilakukan proses
penempatan. Pada proses penempatan akan dilakukan masa percobaan selama tiga
bulan untuk diangkat menjadi karyawan tetap, sedangkan untuk karyawan kontrak
dilakukan selama satu tahun untuk menjadi karyawan tetap yang dinilai pada setiap
enam bulan pertama dan enam bulan kedua. Apabila masa percobaan tersebut telah
selesai, maka akan ditentukan apakah karyawan tersebut ditetapkan atau ditolak.
Jika calon pegawai telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan maka akan
dilakukan pengangkatan sebagai pegawai baru. Jika belum memenuhi persyaratan
maka akan langsung ditolak tanpa adanya perpanjangan kontrak.
5.4.
Pengawasan (pengawasan kinerja, Produktifitas)
Salah satu cara yang dilakukan oleh
PT. Sinar Sosro dalam pengembangan karyawan dilakukan dengan berbagai
cara antara lain pemberian fasilitas-fasilitas seperti poliklinik,
koperasi, kantin, tempat ibadah, tempat olahraga, loker sepatu, pakaian
dan seragam karyawan dan perlengkapan serta kesejahteraan yang meliputi
uang transpor dan tunjangan lainnya serta memberikan kenaikan gaji satu kali
dalam satu tahun dengan jumlah penggajian sebanyak 14 kali . Di samping
itu para karyawan juga mendapatkan jaminan tenaga kerja sosial
(JAMSOSTEK) yang meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua,
jaminan kematian, jaminan pelayanan kesehatan karyawan dan jaminan lainnya.
Di samping fasilitas yang diberikan
di atas PT. Sinar Sosro juga memberikan kesempatan bagi setiap pekerja
atau karyawan untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan formal maupun informal.
Model atau sistim pelatihan yang dilakukan oleh PT Sinar Sosro yaitu
dengan menggunakan dua metode yaitu :
1. On the job
training (latihan sambil kerja)
On the job training
upaya melatih karyawan untuk mempelajari suatu pekerjaan sambil
mengerjakan di tempat kerja yang sesungguhnya. On the job training
meliputi porgram magang, rotasi pekerjaan, understudy atau coaching yang
diperuntukan bagi karyawan yang ada dilevel bawah. Trainer yang
melakukan pelatihan internal atau on the job training dapat juga diambil
dari dalam perusahaan sendiri yang sebelumnya telah diseleksi oleh departemen
HRD Nasional.
2. Off the job
training
Off the job
training adalah program pelatihan dan pengembangan dilaksanakan pada lokasi
terpisah dengan tempat kerja. Program ini memberikan individu dengan
keahlian dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pada
waktu terpisah dari waktu kerja reguler mereka. Pola-pola pengajaran yang
dilakukan pada off the job training adalah dengan training instruksi pekerjaan,
pembelajaran terprogram, vestibule training, studi kasus, manajemen games,
seminar, model pelatihan sperti ini diperuntukan bagi para karyawan yang ada di
level atas.
5.5.
Evaluasi (penilaian Prestasi Kerja)
Dalam
evaluasi penilaian kinerja oleh PT.
Sinar Sosoro yaitu dengan memberi umpan balik kepada karyawan yang sedang
dinilai daya upaya memberi masukan tentang aspek yang harus diperbaiki.
Misalnya
evaluasi pada proses produksi yang dilakukan oleh quality control,
sebaiknya mengurangi hasil produksi yang perlu diperbaiki atau cacat. Sehingga
ada penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Contoh lainnya yaitu saat
pendistribusian atau pemasaran produk diharapkan para karyawan melakukan dengan
baik dengan mengurangi kendala yang sering terjadi.
5.6.
Pengendalian (Pengendalian dan Peningkatan Kerja)
Pengendalian PT. Sinar Sosro dilakukan
berdasarkan Lingkungan internal. Lingkungan internal adalah kegiatan-kegiatan
internal perusahaan yang dapat dikendalikan. Artinya, untuk mencapi tujuan dan
menjalankan strategi pemasaran, pemasar mampu melakukan pengendalian atau
pengaturan atas operasi kegiatan-kegiatan tersabut seperti apa yang dikehendaki
perusahaan. Perusahaan dapat melakukan alokasi sumber daya secara produktif
melalui koordinasi faktor manusia dan alat-alat manajemen.
MODUL
6
MANAJEMEN PEMASARAN PT. SINAR SOSRO
6.1. Perencanaan
Pemasaran
a. Pemilihan
lokasi Pemasaran : PT Sinar Sosro memilih lokasi pemasaran sesuai dengan
target yang hendak ditujunya yaitu orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan seperti seperti supir-supir,
pendaki, dan sebagainya. Bahkan PT Sinar Sosro ini memasarkan produknya sampai
ke pelosok-pelosok sehingga para konsumen mudah untuk menjangkaunya.
b.
Biaya, Biaya merupakan dasar dalam
menetapkan harga produk, sebab suatu tingkat harga produk yang tidak mampu
menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Biaya ini berupa biaya operasional,
seperti pemeliharaan gudang, pemeliharaan kendaraan, gaji karyawan dan
lain-lain. sosro menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir karena melihat
target yang hendak dicapai adalah orang-orang yang melakukan perjalanan. Tetapi,
sejak terjadinya krisis ekonomi moneter pada bulan Juli 1997 menimbulkan
berbagai perubahan dalam lingkungan perusahaan. Pada masa ini kondisi sosro
terpaksa menaikkan harga produk teh botol sosro karena komponennya masih
menggunakan bahan baku impor dan untuk mengantisipasi menurunnya daya beli
konsumen akibat munculnya perusahaan pesaing. Saat ini, untuk 1 teh botol sosro
seharga Rp. 2.500,00. Dengan adanya
perubahaan harga ini, konsumen tetap membeli teh botol sosro karena
produk ini sudah terpercaya dan masih tetap terjangkau. Dari uraian ini, maka
biaya sewaktu-waktu bisa saja berubah sesuai dengan kondisi dan situasi pasar.
c. Pola
pemasaran
1)
Segmentasi Produk
PT.
Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro
industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun
teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah
Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di
Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
Berdasarkan
data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang
beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea,
Tekita.
2)
Targetting
Target
dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis,
para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan
disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus,
ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi
dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang
melakukan perjalanan.
Pada
waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga
tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang
sedang melakukan perjalanan. Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki
keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang
dipasarkan pertama kali di Indonesia.
3)
Positioning
Sosro
melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh
untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada
awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh
yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro
membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan
botol yang dapat memberikan kesegaran.
Dalam
perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan
kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat,
karena teh mengandung anti oksidan. Hal
ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
6.2. Organisasi
Pemasaran
a. Input-input
dan sarana pemasaran
1)
Rantai Suplai Hulu (suplier bahan baku
dan supplier kemasan)
·
Bahan baku dan pemasok bahan baku
Bahan baku yang
digunakan untuk pembuatan teh botol sosro adalah
a) Teh
kering : Teh SPPR yang digunakan di PT Sinar Sosro berasal dari PT Gunung
Slamet Slawi, yang merupakan bagian group sosro.
b) Gula
pasir : gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi
merupakan gula pasir terbaik yang diimport dari Thailand.
c) Air : Air yang digunakan oleh PT Sinar
Sosro berasal dari air bawah tanah.
Dari uraian tentang bahan baku dan
pemasuk di atas didapat supplier dari sector hulu yaitu Pt Gunung Slamet Slawi
yang merupakan bagian dari group sosro yang memasok teh kering.
·
Bahan Pengemas dan Pemasok Bahan
Pengemas
a) Crown
cork : Crown cork PT Sinar
Sosro disuplai dari PT. Indonesia Multi
Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP.
b) Botol : Supplier untuk botol TBS
yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.
c) Krat :
Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung kontak dengan produk,
melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak pecah ketika
pengangkutan.
2)
Rantai Suplai Hilir
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua
aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Dalam
pengembangan bisnisnya, PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya ke
seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan,
serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor
penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol – botol kosong
(returnable glass bottle).
Di bawah kantor penjualan, selanjutnya
jalur distribusi memiliki tiga tingkat :
1) Agen
/ Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.
2) Sub-Wholesaler,
yang sering juga disebut sub agen
3) Retailer
(pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif
(DP). DA tidak hanya menunggu pembeli dating ke tempatnya, tapi juga
mendistribusikan produk hingga tingkat pengecer. Sedangkan DP hanya menunggu
pembeli datang ke tempatnya.
Di
Indonesia, jumlah Dister terbanyak berada di Jakarta, mencapai 60 Dister. Adapun
untuk level pengecer, Sinar Sosro mensegmentasikan dalam 7 segmen (dalam
istilah mereka klasifikasi outlet) yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto),
street market (toko, warung, PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan, institusi
(koperasi), dan end user. Diperkirakan jumlah gerainya mencapai lebih dari 600
ribu. Melalui jalur – jalur distribusi itulah produk Sinar Sosro dipasarkan
hingga end user. Sepintas pola seperti ini terkesan sangat sederhana dan mudah
ditiru, tetapi nyatanya kompetitor sangat sulit menerapkan pola seperti itu.
Adapun
bagan pendistribusian PT. SINAR SOSRO dari Hulu ke Hilir sebagai berikut :

Distribusi
Internasional PT. Sinar Sosro
Produk PT. Sinar Sosro sudah
merambah pasar Internasional seperti* :
Asia
: Saudi Arabia, Yemen, Dubai, Abu
Dhabi, Qatar, Somalia, Palestina, Singapura, Cambodia, East Malaysia, West
Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Hong Kong, Taiwan, China, Jepang, Korea,
Maldives, East Timor dan Mongolia.
Amerika : Amerika Serikat, Mexico
dan Kanada.
Eropa : UK, Jerman dan Belanda.
Afrika : Uganda dan Nigeria.
Australia dan Kepulauan
Pasifik : Sydney, Perth, Melbourne, American Samoa, Kiribati Island, Solomon
Island, Fiji, Tonga dan Papua New Guinea. (Cat : *data per tahun 2013)
6.3. Pelaksanaan
Pemasaran
Proses pemasaran dalam system pemasaran yaitu
dengan cara mengirim atau memasarkan produk yang telah released ke kantor
pemasaran yang kemudian didistribusikan langsung kepada konsumen. Salah satu
contoh penjualan perusahaan PT sinar sosro Bandung:

6.4. Pengawasan
Pemasaran
Quality Control
merupakan aktifitas secara langsung dalam memelihara dan meningkatkan kualitas
produk melalui pengujian kimia, fisik, biokimia, mikrobiologi, dan
organoleptik. Secara umum proses pengendalian mutu (Quality Control ) meliputi
seleksi bahan baku, proses produksi pengemasan, penyimpanan dan distribusi.
Oleh karena itu dalam suatu perusahaan harus terdapat departemen Quality
Control dimana departemen tersebut bertugas untuk mengendalikan mutu produk
mulai dari sortasi bahan baku sampai pada saat produk telah didistribuskan. .
Kemudian apabila terdapat pengaduan dari konsumen terhadap produk non standar, maka
Manager dari pihak Departemen QC (Quality Control) akan mendatangi langsung ke
kantor penjualan dan meninjau langsung.
6.5. Evaluasi
Pemasaran
a. PT.
Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Jakarta
Perusahaan
besar sekelas PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Jakarta misalnya,
salah satu perusahaan teh kemasan terkemuka di Indonesia ini sudah melaksanakan
berbagai kegiatan public relations untuk menunjang keberhasilan perusahaan,
namun permasalahan yang dihadapi adalah PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan
Wilayah (KPW) Jakarta saat ini belum memiliki divisi PR tersendiri dan
menjadikan departemen marketing support sebagai pelaksana kegiatan Marketing
Public Relations perusahaan. Dengan kata lain, para profesional marketing yang
tergabung dalam departemen marketing support dianggap sebagai Public Relations
Officer.
Aktivitas
pelayanan publik yang dilakukan berupa kunjungan pabrik, direct selling,
branding outlet dan layanan pesta. Seluruh kegiatan tersebut direalisasikan
oleh dua divisi yang dimiliki oleh marketing support. Ada berbagai kendala yang
dihadapi marketing support dalam melaksanakan kegiatannya. Selain kendala, di
setiap kegiatan juga pasti memiliki kekurangan. Untuk meminimalisir kendala dan
kekurangan tersebut, marketing support melakukan monitoring dan evaluasi di
setiap kegiatannya.
b. PT.
Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Gresik
PT.Sinar
Sosro Gresik merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri
manufaktur dengan produk yang dihasilkan adalah Fruit Tea. Untuk menghasilkan
produk berkualitas tinggi PT. Sinar Sosro Gresik melakukan pengendalian
kualitas dengan langkah awal berupa pengidentifikasian kecacatan produk agar
dapat mengurangi kesalahan proses seminimal mungkin. Adapun masalah yang
dihadapi oleh PT. Sinar Sosro Gresik agar perusahaan mampu bertahan hidup dalam
kompetisi bisnis yang semakin ketat antara lain produk yang mereka produksi
selalu tidak sempurna atau tidak bebas cacat (defect free). serta perusahaan
harus mampu memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang dihasilkan
adalah produk yang berkualitas.
Untuk
itu perlu diciptakan pengawasan pada produk mutlak diimplementasikan sebagai
jaminan pada konsumen bahwa produk yang dijual kepasaran memiliki mutu atau
kualitas yang baik sehingga manajemen kualitas dari perusahaan berorientasi
untuk terus menerus berupaya meningkatkan kualitas dramatik menuju kegagalan
nol (zero defect).
6.6. Pengendalian
Pemasaran
Sosro
telah berhasil mengembangkan merek teh botol sosro menjadi merek dengan brand
equity yang kuat. Selain itu PT Sinar Sosro juga menikmati profit margin yang
lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara agen dan distribusinya.
Kekuatan Brand Equity perlu dijaga agar jangan menjadi merek generic. Dalam
melakukan pengembangan brand PT Sinar Sosro menerapkan beberapa strategi,
diantaranya adalah:
·
Line Extension dengan mengeluarkan
produk Fruit Tea dengan pangsa pasar generasi muda, dan juga peluncuran produk
Tebs untuk menarik minat pelanggan yang mengkonsumsi minuman berkarbonasi.
Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar, terutama untuk produk Fruit Tea
yang kemudian mulai menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi.
·
Brand Extension dengan meluncurkan
produk air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek PRIMA walaupun dengan
dukungan saluran distribusi yang baik namun PRIMA tidak dapat merebut pasar
AMDK yang sudah dikuasai oleh AQUA.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa sebuah merek adalah asset yang penting bagi perusahaan.
Dengan memiliki brand equity yang kuat, sebuah perusahaan mendapatkan banyak keunggulan
kompetitif. Untuk menghadapi persaingan di era perekonomian global peranan
merek menjadi semakin penting. Hal ini dapat dilihat dari pengalaman PT Sinar
Sosro dalam mengembangkan merek Teh Botol Sosro, sehingga hingga kini masih
dapat menjadi market leader dalam kriteria teh dalam kemasan, dan bahkan
melahirkan merek-merek baru yang juga dapat bersaing dan berkompetisi di pasar
bahkan dengan perusahaan multinasional sekalipun.
6.7. Fungsi
pertukaran
a. Pembelian
Pembelian
yang banyak dilakukan dan diharapkan adalah adanya kontak secara langsung
antara penjual dan pembeli. Dalam pembelian ini bukan hanya penjual yang harus
mendapatkan keuntungan melainkan juga pembeli produknya. Sesuai dengan target
yang dituju oleh PT sinar sosro yaitu orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan. Dengan kemasan yang praktis dan rasa yang nikmat sangat mendukung
kebutuhan konsumen yang dituju. .
b. Penjualan
Banyaknya pesaing-pesaing yang membuat perusahaan
bersaing pula untuk memiliki strategi penjualan yang jitu agar mendapatkan
laba. strategi yang dimiliki PT Sinar Sosro yang dapat mendistribusikan
produknya ke pelosok-pelosk daerah membuat konsumen menjadi tidak sulit membeli
hasil produknya karena mudah dicari dan harganya terjangkau. Selain itu PT
SINAR SOSRO juga memiliki produk yang beragam sehingga menjangkau semua
kalangan yang memiliki selera berbeda-beda.
6.8. Fungsi
Fisik
a. Penyimpanan
Proses
penyimpanan dalam perusahan PT Sinar Sosro pertama peti isi disusun di atas
pallet sebanyak 60 buah, kemudian dibawa ke gudang bahan jadi memakai forklift.
Di gudang, pallet berisi peti isi disusun perbatch produksi dan diberi nomor
batch produksi, nama kepala regu (supervisor) dan tanggal dimulai inkubasi.
Sebelum dipasarkan, TBS terlebih dahulu di inkubasi selama 2-3 hari. Setelah
masa inkubasi selesai TBS diperiksa kembali apakah ada terjadi perubahan pada
TBS. hal-hal yang diperiksa antara lain meliputi : basi, bau, perubahan warna
dan rasa. Jika tidak terjadi perubahan pada TBS maka akan dinyatakan Teh Botol
Sosro siap untuk dipasarkan.
PT.
Sinar Sosro Ungaran memiliki beberapa gudang untuk menyimpan materialnya.
Gudang tersebut antara lain :
1. Gudang PIPB
2. Gudang Spare part
3. Gudang Gula
4. Gudang Teh
5. Gudang Crown Cork
6.
Gudang Harian Produksi
Gudang-gudang
tersebut pengelolaannya di bawah departemen/bagian yang berbeda. Gudang spare
part, gudang gula, gudang teh, gudang crown cork, dan gudang harian produksi
pengelolaannya di bawah manajemen Departemen Produksi dan Maintenance bagian
Spare Part dan Logistik, sedangkan Gudang PIPB menjadi bagian tersendiri yang
dikepalai oleh seorang supervisor dan langsung bertanggung jawab kepada General
Manager. Metode penyimpanan ke dalam blok gudang menggunakan metode penyimpanan
FiFO (First In First Out).
b. Pengangkutan
PI
(Peti isi) yang sudah diberi memo
released oleh petugas QC, kemudian data divalidasi oleh Departemen Produksi dan
Departemen QC agar PI dapat dipasarkan. Surat Permintaan Barang (SPB) dari KPW
dicek oleh Petugas PI dan dibuatkan Surat Jalan oleh Administrasi Bagian Gudang
PIPB. Kemudian PI di Gudang PIPB siap untuk dimasukkan ke dalam moda
transportasi. Data PI yang dimuat akan dicatat ke Kartu Stock PI No.009/gud-Ugn
dan mengurangi saldo stock PI dalam Gudang PIPB. Truk dengan muatan PI siap
menuju lokasi KP tujuan distribusi.
c. Pengolahan
Proses
produksi di PT. Sinar Sosro dalam pembuatan TBS, secara umum dilakukan dalam 3
tahap, yaitu:
1. Proses pengolahan air (di Unit Water
Treatment)
2. Proses pembuatan Teh Cair Manis (di
Unit Kitchen)
3. Proses pembotolan (di Unit Bottling Line)
Bahan baku pembuatan Teh Cair Manis
(TCM) adalah teh kering, gula industri dan air baku. Air baku adalah air (raw
water) yang telah mengalami beberapa tahap proses pengolahan di unit Water
Treatment. Produk yang dihasilkan PT. Sinar Sosro harus memenuhi standar yang
ditetapkan, maka air yang diperoleh dari alam harus melewati proses pengolahan
di unit Water Treatment (WT), sebelum dimanfaatkan untuk proses produksi.
Produk
dalam PT Sinar Sosro terbuat dari daun teh pilihan dan berkualitas, brand
menunjukkan bahwa produk ini asli Indonesia, Memiliki berbagai macam packaging
yang menarik, pengemasannya sangat baik dan mencegah dari global warming.
6.9. Fungsi
Fasilitas
a. Standarisasi
SERTIFIKAT PT. Sinar
Sosro :
1) Sertifikat
ISO 9000:2000, yaitu sertifikat system management mutu untuk menjamin kualitas
pengolahan dan hasil produk
2) Sertifikat
ISO 14.000, yaitu sertifikat sistem lingkungan untuk menjamin keamanan
lingkungan
3) Sertifikat
HALAL, yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan
& Kosmetika MUI) bekerjasama dengan Departemen Agama, BPPOM dan Balai POM
Daerah untuk menjamin kehalalan bahan baku, proses dan produknya
4) Sertifikasi
SNI (Standar Nasional Indonesia), dikeluarkan oleh lembaga Sertifikasi Produk
Departemen Perindustrian
5) Sertifikasi
HACCP, yaitu sertifikat system management keamanan makanan untuk menjamin
produk yang aman bagi konsumen.
6) Sertifikat
HIGIENE and SANITARY, sebagai salah satu persyaratan untuk eksport yang
dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat & Makanan.
b. Pembiayaan
Biaya
merupakan dasar dalam menetapkan harga produk, sebab suatu tingkat harga produk
yang tidak mampu menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Biaya ini berupa
biaya operasional, seperti pemeliharaan gudang, pemeliharaan kendaraan, gaji karyawan
dan lain-lain. Salah satu contoh pembiayaan dalam perusahaan PT sinar sosro
cabang Bandung.
Biaya
distribusi yang dikeluarkan oleh PT. Sinar Sosro Cabang Bandung pada tahun 2003
sebesar Rp. 172.000.000,- dan pada tahun 2004 sebesar Rp.181.000.000,-. Pada
tahun 2004 biaya distribusi mengalami kenaikan sebesar 5,23 % dari tahun
sebelumnya karena pada tahun 2003 adanya perluasan pasar dan bertambahnya
pelanggan, otomatis biaya distribusipun mangalami kenaikan. Karena untuk
menjangkau konsumen tersebut membutuhkan tambahan armada.
Sedangkan
tahun 2005 biaya distribusi yang dikeluarkan oleh PT. Sinar Sosro Cabang Bandung sebesar
Rp. 188.000.000,-. Pada tahun 2005 ini biaya distribusi mengalami
kenaikan sebesar 3,87 %.dari tahun 2003.
Kenaikan biaya distribusi yang cukup besar ini dikarenakan adanya
penambahan biaya mobil untuk melakukan pendistribusian ke daerah pelosok
Kemudian pada tahun 2006 biaya distribusi yang dikeluarkan oleh PT.Sinar Sosro
Cabang Bandung sebesar Rp. 211.000.000 atau sebesar 12,23%. Kenaikan yang
begitu besar ini diakibatkan karena pada bulan Oktober 2006 adanya kenaikan BBM
yang mencapai 100 % lebih akibat dicabutnya subsidi untuk BBM oleh pemerintah
pusat.
Sedangkan tahun 2007 biaya distribusi yang
dikeluarkan oleh PT. Sinar Sosro
sebesar Rp. 215.000.000,- atau
1,89 %. Biaya ini dikeluarkan karena bertambahnya pelanggan dan bertambahnya
agen otomatis biaya mobil untuk
pendistribusian semakin tinggi.
c. Risiko
Gaya
hidup masyarakat saat ini yang menginginkan berbagai hal yang instan dan praktis,
mendorong PT Sinar Sosro melakukan inovasi-inovasi pada produknya. Sebagai
contoh, pada awalnya PT Sinar Sosro hanya memproduksi minuman teh dalam kemasan
botol kaca, namun jika hal ini diterapkan dalam kehidupan sekarang, maka tidak
lagi efesien dan tidak praktis bagi konsumen. Sehingga PT Sinar Sosro melakukan
diferensiasi produk dengan cara memproduksi teh dalam kemasan botol plastik.
Tidak
hanya mengenai gaya hidup, bertambahnya jumlah pengangguran saat ini juga
mengakibatkan PT Sinar Sosro melakukan trobosan dengan membuka divisi-divisi
baru untuk membuka lapangan pekerjaan, salah satunya adalah divisi pengolahan
limbah. Pendapatan masyarakat yang rata-rata menengah ke bawah membuat mereka
lebih memilih untuk membeli makanan maupun minuman ringan dengan harga yang
terjangkau seperti halnya produk-produk PT sinar sosro sehingga kondisi ini
dapat menyebabkan permintaan produk meningkat.
d. Informasi
Supply
Chain Management merupakan salah satu proses yang krusial dimana arus
pertukaran bahan baku, informasi serta keuangan antar perusahaan terjadi.
Konsep kerja sama ini kemudian berkembang menjadi E-SCM dengan menggunakan
internet, intranet maupun extranet
Sebagai
media komunikasi secara online dan realtime, memastikan bahan baku baik dari
pemasok maupun barang jadi ke konsumen selalu tersedia sesuai kebutuhan.
Chopra
& Meindl (2001) menyatakan bahwa dalam SCM terdapat empat penggerak
(driver), yaitu persediaan, transportasi, fasilitas, dan informasi. Dari
keempat penggerak tersebut, informasi merupakan penggerak utama. Informasi
sangat mempengaruhi ketiga penggerak lainnya.
Untuk
mempromosi produk-produknya Sosro
menggunakan iklan-iklan yang terlihat di berbagai stasiun televisi,
internet, majalah, surat kabar, radio, dan berbagai acara-acara besar maupun
kecil.
DAFTAR
PUSTAKA
https://riamaryani.wordpress.com/2011/09/22/22/
assalamualikum.
BalasHapusmbak..untuk bagan pendistribusian sosro dari hulu ke hilir,,kog tidak ada/gambarnya tidak muncul..
Terimakasih
Alhamdulillah. Terimakasih kak. Sangat membantu
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut